Blogger Widgets

Selasa, 26 November 2013

Hadiah Yang Tak Pernah Terduga

 Ada seseorang remaja yang sholeh dan berbakti pada orang tua. Dia adalah Indra. Setiap pulang sekolah dia selalu membantu usaha ayahnya yang bekerja di warteg. Ayahnya selalu membanggakan Indra dan sering memberikan sesuatu yang membuat indra senang. padahal indra adalah anak yang tidak terlalu manja dan keluarganya pun tergolong orang yang kurang mampu.
        Sewaktu itu ada teman-teman Indra yang datang ke warteg ayahnya. Temannya sering makan dan nongkrong setiap pulang sekolah. Ayahnya dan teman-teman Indra sangat akrab sekali seperti keluarga. Ayah Indra merasa iba kepada Indra karena semua teman Indra mempunyai motor. Sedangkan Indra hanya punya kendaraan sepeda. Ayahnya pun langsung mengumpulkan uang untuk membelikan motor buat Indra. Berapa lama kemudian uang pun terkumpul dan ayahnya mengajak indra untuk membeli motor.


        "Dra! Ayo ikut ayah." Kata ayah Indra
        "Mau kemana yah?" tanya Indra
        "Sudahlah ikut saja. kita akan jalan".
        Warteg di biarkan tutup. Ayahnya mengajak indra pergi ke dealer motor. Sesampai di dealer motor, Indra pun bingung dan bertanya pada ayahnya.
        "Yah! Kok kita kesini?
        "Sudah tidak usah banyak tanya! pilih saja motor yang kamu suka."
        "Ayah yakin? emang ada duitnya?"
        "Sudah ayah bilang gak usah banyak tanya, pilih saja motor yang kamu suka."
        "Baiklah".
       Indra pun merasa senang karena dia di belikan motor oleh ayahnya. Namun ia hanya memilih motor yang biasa agar sisa uangnya bisa ditabung atau keperluan lainnya.
       Setelah membeli motor, ayahnya Indra mengajak Indra berziarah ke makam ibunya yang meninggal sejak Indra berumur 4 tahun. Indra dan ayahnya berdoa di depan makam ibunya agar ibunya ditempatkan di tempat yang layak di akhirat. Setelah berziarah, Indra dan ayahnya pulang kerumah sambil menikmati motor barunya.
      Siang hari sewaktu tidur, Indra memikirkan bagaimana caranya agar membalas jasa ayah yang terlalu baik. Karena bingung dan tak bisa tidur, akhirnya Indra keluar kamar dan menyalakan tv. Ketika itu, ada acara kuis yang hadiahnya adalah paket naik haji untuk 2 orang. Indra pun langsung mengikuti acara kuis tersebut. Indra pun berhasil menjawab pertanyaan dari acara kuis tadi. Namun, hadiahnya harus diundi karena pemenangnya juga lumayan banyak. Indra berharap hadiah jatuh kepadanya.
     Seminggu kemudian, pengundian tersebut akan diumumkan. tak disangka, Indra yang mendapatkan hadiah tersebut dan langsung teriak. "Hore! aku dapat hadiah"
        Ayah pun datang dan berkata "kamu sedang apa? kok teriak  teriak nggak jelas."
        "Nggak apa yah. cuma menang main game"
     Indra pun tidak mau menjelaskan yang sebenarnya karena ia akan mendapatkan hadiah naik haji yang sebenarnya adalah untuk ayahnya sendiri. Indra pun langsung mengirim identitas yang di minta. Namun, dia tidak mengisi identitasnya sendiri, melainkan identitas ayahnya.
        Beberapa lama kemudian, dtanglah seorang pengirim paket yang mau memberikan hadiah kuis tersebut.
        "Permisi."
        Ayah Indra pun membuka pintu "Ada apa ya?"
        "Benar ini rumah pak Sunarto?
        "Iya benar. Ada keperluan apa ya?
       "Saya ingin memberikan paket ini kepada bapak. hadiah ini diberikan karena bapak telah menang dalam acara kuis. mohon diterima dan tanda tangan."
        "Tapi saya tidak pernah ikut acara kuis tersebut."
        "Saya hanya memberikan hadiah kepada bapak. tolong diterima dan tanda tangan ini pak."
        "Baiklah."
        Setelah tanda tangan pengirim paket itu pergi. "Terimakasih bapak. mohon maaf saya harus permisi dulu"
        "Ya. Sama sama."
       Setelah terima paket, ayah Indra masih bingung dan membuka paket tersebut. setelah dibuka, alangkah terkejut melihat paket tersebut.
        "Alhamdulillah ya Allah, terima kasih banyak karena engkau telah mengabilkan permintaanku selama ini.
        Indra pun kaget dan berkata "Ada apa yah?"
      "Nggak. Ayah dapat hadiah paket naik haji gratis. Katanya gara gara menang ikut kuis, tapi ayah nggak ikut kuis. Jangan jangan kamu ya yang ikut kuis?." Ujar Ayahnya
        "Indra pun menjelaskan yang bukan sebenarnya."Bukan yah! mungkin itu rezeki Allah kepada ayah.
        Ayah Indra pun langsung bersujud dan berkata"Ya Allah, Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas rezeki yang kau berikan kepadaku."
         Tak berapa lama kemudian, Ayahnya pergi haji bersama adiknya yang tak lain adalah paman Indra sendiri. Indra merasa senang karena permintaannya terkabul. Indra tak akan pernah menceritakan kebaikannya kepada ayahnya. Indra merasa jasanya belum cukup dibandingkan jasa jasa ayahnya.